Saturday, February 9, 2013

Jakarta


Pagi, cinta.

   Jakarta. Beberapa hari ini kembali hujan. Air yang hampir mengering, mulai menggenang lagi dimana-mana. Sama, menyusahkan para pengendara yang berbalap dengan waktu di jalan raya. Kadang lucu, ibukota kita diterjang beribu liter air dari antah berantah. Kadang muak, kota ini sesak.

   Iya, aku merindukan kota lama. Rindu pemandangannya. Bahkan debu, jalanan berlubang, kemacetan di titik yang selalu sama dan genangan air yang selalu meninggi di pusat kota saat hujan menyerang dengan deras pun kurindukan.

   Aku ingat mengelap wajahku yang berpasir karena debu jalanan. Aku ingat berjalan dari sekolah sampai rumah karena air yang menutupi aspal hingga pinggulku. Aku ingat lampion warna warni yang dipajang disebuah cafe langganan. Aku ingat. Dan aku rindu.

   Sayang, sebenarnya Jakarta tidak jauh beda dengan kota lama. Hanya saja, ketidakhadiran kalian disini membuat segalanya berbeda. Kota ini ramai dan padat, tapi hampa. Tanpamu, semakin hampa.

Tapi aku yakin, sebentar lagi aku akan pulang. Dan kurasa, hanya butuh tiga atau empat jam dinding untuk menghitung waktu kepulanganku. :)

No comments:

Post a Comment