Kanda, negeri
langit sedang mendung. Mungkin karena tidak ada kehadiran kakanda, yang seperti
dinda bilang kemarin, kanda adalah matahari dikala mendung. Mungkin dewa dan
dewi sedang kompak untuk menghitamkan awannya agar serupa dengan perasaan dinda
yang berkabung tanpa ada kanda disini.
Iya, dinda
ngerti kalau nanti kanda kesini naik kuda tetangga. Dinda ngerti kalau kanda
gak sanggup beli bensin untuk kuda. Tapi dinda harap, kanda sanggup terima dan
bahagiain dinda bagaimanapun kondisinya.
Dan meskipun kanda
bukan Sungokong, dinda akan tetap menerima kanda apa adanya. Karena cinta itu
hadir bukan karena sebuah sosok yang menawan, tapi dari hatinya. Lagipula,
dinda takut sama monyet.
Tunggu ya,
rasanya sebentar lagi dinda bisa memijakkan kaki di bumi kanda. Hanya menunggu
waktu yang tepat untuk merpati raksasa milik dinda datang dan menjemput.
I miss u too, kanda :))
No comments:
Post a Comment