Sayang, mau
pakai bahasa jepang, jerman, inggris atau bahasa kalbu pun, gak apa. Meskipun
aku gak ngerti, aku bakal coba untuk selalu ngerti. Iya, aku akan sok tau dan
sok paham dengan apa yang kamu bicarakan. Disatu sisi, karena aku capek
translatenya.
Dan urusan
melupakan aku, memangnya kamu pernah melupakan aku? Aku gak pernah ngerasa
begitu. Aku rasa, kamu selalu ada, kok. Meskipun kadang jadwal hadir kita
selalu bertabrakan karena aku bangun, kamu sibuk atau tidur, dan begitu kamu
bangun atau gak sibuk, aku tidur.
Theo, kamu tau
gak, kalau kamu itu ibarat matahari dikala mendung? Maksud aku, kamu selalu ada
disaat yang tepat. Disaat aku butuh seseorang untuk bersanding dan berbagi
cerita. Intinya, kamu itu penengah dari semua rasa yang aku rasakan belakangan
ini.
Iya, sayang. Aku
jaga makan aku. Kamu juga jangan suka telat makan ya. Kalau makan aja suka
telat, gimana waktu ngapelin aku nanti? Aku gak suka yang telat-telat. Makanya
sampai sekarang, kadang aku masih nyesal karena telat kenal sama kamu.
Tapi setelat apapun itu, akhirnya aku ketemu kamu dan aku
tetap bersyukur. Aku sayang kamu, Theo.
No comments:
Post a Comment