Ada yang hilang. Ada yang akhirnya pergi, meskipun semula
dikata tak lekang. Ada yang beranjak dan terus maju, sedangkan disini masih
terbelenggu dengan kekang. Kamu.
Jelaskan padaku. Apakah dengan memaki, semua luka ini
akan mengering dan sembuh seperti tidak pernah disayat pergi? Apakah dengan
memaki, hampa udara di balik rusuk yang ada semenjak kau melangkahkan kaki
dapat terisi kembali?
Aku disini memadu kasih dengan luka dan masa lalu,
semenjak pergimu. Membuat cinta segitiga antara bayangan dan kasih yang
sebenarnya sudah lalu. Hanya untuk menutupi malu yang semakin besar seiring
jauh langkahmu.
Dimana kau yang dulu berjanji untuk selamanya tak pergi?
Kemana kau saat akhirnya aku menyadari bahwa sosokmu memang berisi arti? Kau
lenyap. Kuharap kau masih ingin ditemukan.
Aku disini menunggu. Asal kau tahu.
No comments:
Post a Comment