Friday, June 14, 2013

Bentuk

Satu mata pisau runcing untuk sayatkan gambar cinta tulus pada kulit seindah pualam. Tragedi haru dengan nyanyian terengah mengisi senyap malam. Tidak pernah secerah ini hidup yang dulu kelam.

Genggam tangan memeluk belati sembari mengasah. Berdetak jantung dengan ritme khas resah, pula keringat menetes membuat baju basah. Ada gebu yang seketika berpagut nafsu dalam setiap desah.

Aku terangsang oleh rasa takutmu

Sigapku menyayat sedikit demi sedikit jiwa sebagai bukti cinta. Melahirkan wujud kehidupan baru dengan corak yang tidak dapat disebut perkata.

Setiap goresnya adalah awal mahakarya. Juga mozaik yang terlukis pada kanvas bernama dia. Tumpah sudah kesempurnaan di setiap cabiknya.

Aku, yang kau sebut sang pencipta.


Hanya pada tangan yang tepat, kau akan temukan cipta berisi penuh hasrat. Dengan pesan tersimpan dalam raut bersurat, bentuk cinta ini tidak ada yang lain bisa buat.