Hey, cinta! Kau
lucu. Kau tidak puitis. Padahal aku selalu mendambakan seseorang yang romantis
dan manis untuk kesebut sebagai kekasih. Tapi tidak dengan kau. Kau berbeda,
dan aku menyukainya. Kau unik, dan aku mencintai kau karenanya.
Mungkin orang
memang benar. Tuhan selalu menciptakan makhluknya berbeda-beda agar dapat
disatukan. Tuhan juga membuat makhluknya berpasang-pasangan, dan semuanya bisa
berawal dari ketidak sengajaan. Seperti kita, misalnya. Bersatu karena hal
sepele bernama dunia maya yang tidak pernah bisa nyata. Dan apakah kita nyata,
sayang? Aku takut kalau kita hanya sebatas fana. Takut sejadi-jadinya.
Karena kau
disana, dan aku disini. Kau disana bersama teman-temanmu, dan aku disini
bersama buku juga rindu. Kau disana berbaur dengan kota yang sama sekali tidak
asing bagiku, dan aku disini bergelut dengan kota yang asing dengan sekumpulan
orang yang sama sekali bukan tipeku. Kita seperti hidup dalam dunia yang sama,
tapi atmosfir yang berbeda. Sekali lagi, karena jarak.
Kadang aku
selalu bertanya-tanya tentang keadaanmu yang berada terlalu jauh dari
jangkauanku. Apakah kau baik saja? Apakah kau merindukanku disana? Bisakah kau
menahan hatimu untuk tidak jatuh cinta kepada wanita lain disana? Bisakah?
Karena aku disini sebisa mungkin untuk tidak jatuh cinta kepada pria lain
selain kau. Selain kepada fotomu. Selain kepada tweet lucumu di dunia maya.
Selain kepada suaramu saat kita berbincang tengah malam dengan telepon genggam.
Berapa bulan
lagi harus kita jalani sampai kita bisa berpegangan tangan? Berapa minggu lagi
harus kita lewati sampai kita bisa tertawa bersama? Berapa hari lagi harus kita
nanti sampai kita bisa berjalan berdua? Berapa jam lagi aku harus terus
menunggu dengan hati yang sebenarnya sudah tidak kuat untuk menunggu?
Sayang, aku
menginginkanmu. Fotomu tidak hangat saat kupeluk. Tawamu tidak terdengar dari kicauan
dunia maya. Sms mu tidak benar-benar membuatku luluh saat memanggilku sayang.
Dan suaramu tidak bisa merengkuh tubuhku.
Aku disini masih
menunggu. Tidak sabar untuk bertemu. Tidak sabar untuk memelukmu. Tidak sabar
untuk tertawa bersamamu. Aku mencintaimu. Kita tunggu waktu yang tepat, sayang.
hay..kenalin, ane dodo. salam tak kenal..
ReplyDeletetulisanmu yang ini tentang LDR ya.
makna LDR jadi lebih kompleks.. relasinya jadi ribet. tapi ane mau nanya, ini pengalaman pribadi ato cuma ide aj sih?
plis replay..
hey there dodo. sorry ya baru baca commentnya.
Deleteiya ini tentang LDR, dan emang keliatannya kompleks sama terlalu ribet. tapi inilah gue. cara gue nulis emang ribet (sorry to say .__.)
ini sebagian pengalaman pribadi, sebagian kebetulan dan gue gak tau dimana bagian ngarangnya :))
thanks for asking btw :*