Friday, January 18, 2013

HEY


   Hey, cinta! Kau lucu. Kau tidak puitis. Padahal aku selalu mendambakan seseorang yang romantis dan manis untuk kesebut sebagai kekasih. Tapi tidak dengan kau. Kau berbeda, dan aku menyukainya. Kau unik, dan aku mencintai kau karenanya.

   Mungkin orang memang benar. Tuhan selalu menciptakan makhluknya berbeda-beda agar dapat disatukan. Tuhan juga membuat makhluknya berpasang-pasangan, dan semuanya bisa berawal dari ketidak sengajaan. Seperti kita, misalnya. Bersatu karena hal sepele bernama dunia maya yang tidak pernah bisa nyata. Dan apakah kita nyata, sayang? Aku takut kalau kita hanya sebatas fana. Takut sejadi-jadinya.

   Karena kau disana, dan aku disini. Kau disana bersama teman-temanmu, dan aku disini bersama buku juga rindu. Kau disana berbaur dengan kota yang sama sekali tidak asing bagiku, dan aku disini bergelut dengan kota yang asing dengan sekumpulan orang yang sama sekali bukan tipeku. Kita seperti hidup dalam dunia yang sama, tapi atmosfir yang berbeda. Sekali lagi, karena jarak.

   Kadang aku selalu bertanya-tanya tentang keadaanmu yang berada terlalu jauh dari jangkauanku. Apakah kau baik saja? Apakah kau merindukanku disana? Bisakah kau menahan hatimu untuk tidak jatuh cinta kepada wanita lain disana? Bisakah? Karena aku disini sebisa mungkin untuk tidak jatuh cinta kepada pria lain selain kau. Selain kepada fotomu. Selain kepada tweet lucumu di dunia maya. Selain kepada suaramu saat kita berbincang tengah malam dengan telepon genggam.

   Berapa bulan lagi harus kita jalani sampai kita bisa berpegangan tangan? Berapa minggu lagi harus kita lewati sampai kita bisa tertawa bersama? Berapa hari lagi harus kita nanti sampai kita bisa berjalan berdua? Berapa jam lagi aku harus terus menunggu dengan hati yang sebenarnya sudah tidak kuat untuk menunggu?

   Sayang, aku menginginkanmu. Fotomu tidak hangat saat kupeluk. Tawamu tidak terdengar dari kicauan dunia maya. Sms mu tidak benar-benar membuatku luluh saat memanggilku sayang. Dan suaramu tidak bisa merengkuh tubuhku.

   Aku disini masih menunggu. Tidak sabar untuk bertemu. Tidak sabar untuk memelukmu. Tidak sabar untuk tertawa bersamamu. Aku mencintaimu. Kita tunggu waktu yang tepat, sayang.

2 comments:

  1. hay..kenalin, ane dodo. salam tak kenal..
    tulisanmu yang ini tentang LDR ya.
    makna LDR jadi lebih kompleks.. relasinya jadi ribet. tapi ane mau nanya, ini pengalaman pribadi ato cuma ide aj sih?
    plis replay..

    ReplyDelete
    Replies
    1. hey there dodo. sorry ya baru baca commentnya.
      iya ini tentang LDR, dan emang keliatannya kompleks sama terlalu ribet. tapi inilah gue. cara gue nulis emang ribet (sorry to say .__.)
      ini sebagian pengalaman pribadi, sebagian kebetulan dan gue gak tau dimana bagian ngarangnya :))
      thanks for asking btw :*

      Delete