Hey kamu. Iya
kamu. Yang baru-baru ini mengisi beberapa kekosongan di inbox smsku, mentionku,
DMku dan bahkan hatiku. Rasanya baru beberapa hari yang lalu kita berkenalan.
Dan lihatlah kita sekarang. Kita menjalin ikatan yang dinamakan cinta.
Kenapa secepat
itu? Bukankah cinta butuh waktu? Aku bahkan tidak tau, sayang. Rasanya kau
datang tiba-tiba, mendobrak pintu hatiku dan menculik hati yang beberapa hari
sedang kesepian. Kau penculik! Menculik hati yang sendiri tanpa permisi. Tapi
setidaknya, aku mulai menikmati permainan ini.
Jarak, sayang.
Kita ribuan kilometer jauhnya. Dan kita
disatukan oleh dunia maya. Belum pernah bertatap muka secara langsung, belum
pernah berpegangan tangan, tertawa bersama di cafe, jalan berdua. Tidak, kita
belum pernah. Dan siapa yang harus kusalahkan ketika kita terpisah oleh lautan
yang terlalu luas untuk disebrangi dalam satu hari? Nasib?
Hey, pernahkah
kau terpikir untuk bertemu denganku? Hanya untuk memastikan kalau kita memang
pantas untuk berdua. Atau memastikan kalau Tuhan memang menyatukan kita karena
ketidak sengajaan yang kau lakukan saat kau memfollowku di twitter. Pernahkah?
Karena aku ingin. Aku ingin bertemu denganmu, untuk memastikan kalau kita tidak
salah. Seperti yang kau bilang waktu itu. Tidak ada yang salah jika kita
mencoba.
Dan lihatlah.
Aku puitis ya? Ingin rasanya aku tertawa jika harus mengingat kepuitisanku ini
kutujukan untuk siapa. Aku puitis untuk kau. Orang asing yang baru kutemui,
tapi kucintai. Orang asing yang tinggal di kota yang sama sekali tidak asing
untukku. Orang asing yang mengenal teman lamaku. Orang asing yang sekarang
menjalin hubungan denganku. Dan orang asing yang kupanggil dengan sebutan
sayang.
Waktu terus
berjalan, cinta. Suatu saat, waktu akan membawaku untuk bertemu denganmu. Waktu
yang tepat akan tiba untukku berkenalan kembali denganmu. Berkenalan secara
langsung, berjabat tangan, saling menyebutkan nama, berjalan bersama, sampai
akhirnya aku bisa memamerkanmu sebagai sesosok orang yang selama ini
kutunggu-tunggu untuk ketemui dan kita akan memamerkan hubungan yang selama ini
selalu dipandang rendah oleh orang lain. Iya, hubungan dengan sedikit perbedaan
waktu. Hubungan tanpa bertatap wajah. Hubungan tanpa menggenggam tangan. Hubungan
tanpa bisa tertawa bersama. Hubungan dengan jarak.
“Bisakah kita
saling menunggu dan berharap untuk bertemu? Aku mencintaimu!”
No comments:
Post a Comment