Wednesday, January 16, 2013

Kamu


   Hey kamu. Iya kamu. Yang baru-baru ini mengisi beberapa kekosongan di inbox smsku, mentionku, DMku dan bahkan hatiku. Rasanya baru beberapa hari yang lalu kita berkenalan. Dan lihatlah kita sekarang. Kita menjalin ikatan yang dinamakan cinta.

   Kenapa secepat itu? Bukankah cinta butuh waktu? Aku bahkan tidak tau, sayang. Rasanya kau datang tiba-tiba, mendobrak pintu hatiku dan menculik hati yang beberapa hari sedang kesepian. Kau penculik! Menculik hati yang sendiri tanpa permisi. Tapi setidaknya, aku mulai menikmati permainan ini.

   Jarak, sayang. Kita ribuan kilometer  jauhnya. Dan kita disatukan oleh dunia maya. Belum pernah bertatap muka secara langsung, belum pernah berpegangan tangan, tertawa bersama di cafe, jalan berdua. Tidak, kita belum pernah. Dan siapa yang harus kusalahkan ketika kita terpisah oleh lautan yang terlalu luas untuk disebrangi dalam satu hari? Nasib?

   Hey, pernahkah kau terpikir untuk bertemu denganku? Hanya untuk memastikan kalau kita memang pantas untuk berdua. Atau memastikan kalau Tuhan memang menyatukan kita karena ketidak sengajaan yang kau lakukan saat kau memfollowku di twitter. Pernahkah? Karena aku ingin. Aku ingin bertemu denganmu, untuk memastikan kalau kita tidak salah. Seperti yang kau bilang waktu itu. Tidak ada yang salah jika kita mencoba.

   Dan lihatlah. Aku puitis ya? Ingin rasanya aku tertawa jika harus mengingat kepuitisanku ini kutujukan untuk siapa. Aku puitis untuk kau. Orang asing yang baru kutemui, tapi kucintai. Orang asing yang tinggal di kota yang sama sekali tidak asing untukku. Orang asing yang mengenal teman lamaku. Orang asing yang sekarang menjalin hubungan denganku. Dan orang asing yang kupanggil dengan sebutan sayang.

   Waktu terus berjalan, cinta. Suatu saat, waktu akan membawaku untuk bertemu denganmu. Waktu yang tepat akan tiba untukku berkenalan kembali denganmu. Berkenalan secara langsung, berjabat tangan, saling menyebutkan nama, berjalan bersama, sampai akhirnya aku bisa memamerkanmu sebagai sesosok orang yang selama ini kutunggu-tunggu untuk ketemui dan kita akan memamerkan hubungan yang selama ini selalu dipandang rendah oleh orang lain. Iya, hubungan dengan sedikit perbedaan waktu. Hubungan tanpa bertatap wajah. Hubungan tanpa menggenggam tangan. Hubungan tanpa bisa tertawa bersama. Hubungan dengan jarak.

   “Bisakah kita saling menunggu dan berharap untuk bertemu? Aku mencintaimu!”

No comments:

Post a Comment