Tuesday, January 22, 2013

Rumah


   Selamat hari selasa, sayang. Hari ini aku semakin rindu rumah. Kota dimana kau berpijak sekarang adalah rumahku. Begitupun dengan kau. Kau rumahku, tempatku untuk kembali dan tertawa seperti tidak pernah pergi. Kau tempat dimana aku bisa merasa nyaman tanpa harus berpura-pura. Tidak seperti disini. Di kota ini. Ini bukan rumahku.

   Sayang, tau tidak, kuharap aku tidak pernah pergi meninggalkan rumah. Jika aku tau suatu saat aku akan bertemu denganmu, aku tidak akan pernah pergi. Setedikpun aku tidak sudi melangkah dan menjauh. Karena ternyata, aku masih punya harapan disana. Dan harapan itu adalah kau yang tiba-tiba datang.

   Dan maaf kalau aku terlalu puitis atau berlebihan. Aku tidak pernah bisa menjadi seperti anak lain yang bisa mengucapkannya dengan simple dan blak-blakan. Disini, aku adalah aku. Aku adalah aku yang selalu berharap bahwa diluar sana ada orang yang mengerti bahasaku. Mengerti bagaimana aku berbicara dan mengungkapkan perasaanku dengan sekumpulan kata yang kadang susah dimengerti.

   Sayang, kau tau tidak, aku menantikan tiket pulang! Aku tidak sabar ingin menggenggam kertas kecil bertuliskan nomor pesawat dan kota tujuanku. Aku tidak sabar ingin melihat nama rumahku tertulis di kertas itu.

“Tapi kurasa, aku hanya tidak sabar ingin bertemu denganmu.”

   Tunggu aku disana ya. Sebentar lagi aku pulang dan membawa hati yang memang seharusnya untukmu. Sebentar lagi aku pulang dan bertemu denganmu. Hanya bertemu kamu J
Aku mencintaimu!

No comments:

Post a Comment