Selamat hari
selasa, sayang. Hari ini aku semakin rindu rumah. Kota dimana kau berpijak
sekarang adalah rumahku. Begitupun dengan kau. Kau rumahku, tempatku untuk
kembali dan tertawa seperti tidak pernah pergi. Kau tempat dimana aku bisa
merasa nyaman tanpa harus berpura-pura. Tidak seperti disini. Di kota ini. Ini
bukan rumahku.
Sayang, tau
tidak, kuharap aku tidak pernah pergi meninggalkan rumah. Jika aku tau suatu
saat aku akan bertemu denganmu, aku tidak akan pernah pergi. Setedikpun aku
tidak sudi melangkah dan menjauh. Karena ternyata, aku masih punya harapan
disana. Dan harapan itu adalah kau yang tiba-tiba datang.
Dan maaf kalau
aku terlalu puitis atau berlebihan. Aku tidak pernah bisa menjadi seperti anak
lain yang bisa mengucapkannya dengan simple dan blak-blakan. Disini, aku adalah
aku. Aku adalah aku yang selalu berharap bahwa diluar sana ada orang yang
mengerti bahasaku. Mengerti bagaimana aku berbicara dan mengungkapkan
perasaanku dengan sekumpulan kata yang kadang susah dimengerti.
Sayang, kau tau
tidak, aku menantikan tiket pulang! Aku tidak sabar ingin menggenggam kertas
kecil bertuliskan nomor pesawat dan kota tujuanku. Aku tidak sabar ingin
melihat nama rumahku tertulis di kertas itu.
“Tapi kurasa, aku hanya tidak sabar ingin bertemu
denganmu.”
Tunggu aku
disana ya. Sebentar lagi aku pulang dan membawa hati yang memang seharusnya
untukmu. Sebentar lagi aku pulang dan bertemu denganmu. Hanya bertemu kamu J
Aku mencintaimu!
No comments:
Post a Comment