Perasaan. Hal
yang dimiliki semua makhluk-Nya. Hal yang memang diadakan untuk membuat kita
berfikir, belajar, melihat, memahami. Dan kadang, menyesali.
Perasaan. Bisa
datang tiba-tiba. Tidak pernah diundang. Hanya sesekali datang karena sesuatu
yang bahkah tidak pernah terfikirkan sebelumnya. Seketika merasuk dan membuat
beberapa ciptaan kembali merasakan sesuatu yang fana. Perasaan.
Apa yang bisa
kau lakukan ketika perasaan itu tiba-tiba datang dan menghancurkan semuanya?
Melunturkan ego yang selama ini melekat dalam batin. Menghapus kekuatan yang
selama ini sekokoh karang. Dan perasaan, membangun ketakutan dalam setiap
kelemahan. Sekecil apapun.
Perasaan. Sekali
lagi kita dihadapkan pada satu fakta yang kadang ditolak oleh akal dan logika.
Dihadapkan pada kenyataan yang sebenarnya dibangun dari fana. Karena hati itu
tidak ada. Yang ada cuma gumpalan darah yang kau sebut liver.
Apa yang bisa
kau banggakan dari hati yang sesungguhnya tidak ada? Cinta yang didasarkan oleh
hati? Hati itu tidak ada. Rasa sayang yang timbul karena hati? Hati itu tidak
ada.
Bagaimana jika
suatu hari kau hancur karena perasaan? Karena kekuatan fana yang sebenarnya
tidak pernah ada. Bagaimana jika suatu hari, hatimu hancur? Apa yang hancur?
Hati itu tidak ada. Yang ada hanya ke-egoan diri untuk memiliki salah satu
ciptaan-Nya. Yang ada hanya kemauan. Rasa kepemilikan. Ego. Egois.
Jika sampai pada
akhirnya kau harus hancur karena rasa yang tidak pernah ada. Karena perasaan.
Karena hati yang selama ini dipupuk oleh kehadiran. Tuhan menghadirkan sedikit
akal dan logika. Tuhan menciptakan ingatan dan lupa. Lupakan.
Hal yang kau
anggap menyakitkan, ada untuk dilupakan dan diubah format menjadi pelajaran.
Karena Tuhan adil dengan menciptakan akal, logika, ingatan dan lupa, juga hati
yang selama ini sebenarnya fana.
No comments:
Post a Comment