Sama saja. Tidak ada yang berubah setelah sekian banyak
hari yang dilewati tanpa kau. Bukannya tanpa kau di sampingku, tapi tanpa
pemberitahuan dari aplikasi pesan singkat bahwa ada satu pesan darimu. Seperti
yang kita sudah tahu dari dulu, hubungan yang kita jalani ini dengan komitmen
tanpa bisa bertemu.
Mungkin disana kau masih bisa menjalani hari-hari seperti
biasa. Menjadi anak kuliahan dengan kerja paruh waktu yang justru menghabiskan
hampir semua waktumu. Kecuali saat malam dimana kau bisa dengan mudahnya
hilir-mudik dari satu cafe ke cafe lainnya.
Bagiku, disini ada yang berubah. Tidak banyak, tapi
terasa sangat nyata. Dan tidak sedikit, sehingga aku bisa merasakan perubahan
yang sungguhnya tidak harus dirasakan.
Asal kau tahu, sampai sekarang masih ada satu pertanyaan
yang terus menolak untuk dikesampingkan dengan pertanyaan lainnya. Pertanyaan
serupa ‘apakah ada yang bisa kita lakukan untuk mengulang semuanya dari awal
jika kita bisa bertemu’ masih memohon untuk kulontarkan kepadamu.
Jika suatu hari pertanyaan itu terlontar, jawaban apa
yang kira-kira kau berikan? Masih bisakah kau bercanda dan menolak untuk serius
dengan pertanyaan macam itu?
Karena disini aku hampir muak dengan canda yang kau
berikan saat serius yang aku minta. Aku capek mengurungkan niat untuk dapat
membicarakan hal serius karena akhirnya aku harus tertawa dan terpaksa untuk
tertawa karena kau menjawabnya dengan lelucon aneh yang sebenarnya tidak
kuharapkan sama sekali.
Theo, tidak lebih dari tiga puluh hari kita membangun
satu hubungan semu. Kita tidak pernah tahu apakah nyata atau sandiwara yang
kita buat. Tapi aku hanya butuh satu kalimat pasti untuk jawab pertanyaan mudah
yang kuberikan. Jawablah.
No comments:
Post a Comment